Jumat, 20 November 2009

Mustafa Kemal At-Taturk & Sekulersime

Mustafa Kemal At-Taturk & Sekulersime

BAB I


Pendahuluan
Pada makalah-makalah yang lalu telah banyak disinggung tentang pengertian modernisasai dalam Islam. Kata modernisasi lahir dari dunia Barat, adanya sejak terkait dengan masalah agama. Modernisasai adalah proses perubahan ke arah yang lebih baik dan lebih maju. Sedangkan manusia modern adalah manusia yang sebagian besar mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah kearah peradaban baru. Menurut masyarakat modern mengartikannya usaha untuk mengubah paham-paham, adat istiadat, institusi-institusi lama agar disesuaikan dengan pendapat dan keadaan yang baru yang ditimbulkan oleh kemajuan IPTEK.
Ini sejalan dengan gerakan modernisasi agama baru Mustafa Kemal Ataturk pada pembahasan kami kali ini. Mustafa Kemal Ataturk adalah presiden Republik Turki yang pertama. Ia berkuasa dari tahun 1921 s/d 1938. Sebelum Mustafa Kemal Ataturk menjadi presiden di Negara Turki, Negara Turki dulu adalah sebuah Negara yang dikepalai oleh seseorang khalifah (Sulthan), yang didampingi oleh Syaikhul Islam.
Hal ini berjalan sedari tahun 1299 M sampai tahun 1921 M yakni selama 622 tahun, yaitu sedari Sulthan Utsman I mendirikan “kerajaan Utsmani” pada tahun 1299 sampai khalifah terakhir ini yang kami bahas yaitu Mustafa Kemal Ataturk bernama khalifah Abdul Majid. Dengan kata lain bahwa Negara Turki pada waktu itu adalah sebuah Negara, dimana antara Negara dan agama berjalin satu.
Akan tetapi setelah Mustafa Kemal Ataturk memerintah di Turki ada banyak hal yang dimodernisasi baik politik agama, social dan berbudaya bahkan beliau mengadakan sekulerisasi terhadap agama dan pemerintahan sehingga yang pada dahulunya Negara Turki dianggap “Imam Dunia Islam” dalam soal keagamaan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, tetapi sekarang Turki sudah dilupakan oleh dunia Islam.

B. Pembahasan
1. Mustafa Kemal Ataturk dan Sekulerisme di Turki
a. Biografi Mustafa Kemal Ataturk Menurut Harun Nasution
Seorang pemimpin Turki baru, yang menyelamatkan kerajaan Usmani dari kehancuran total yang disebabkan penjajahan Eropa. Ialah pencipta Turki modern dan atas jasa-jasanya, ia mendapat gelar Attaturk (bapak Turki). Beliau Mustafa Kemal Ataturk lahir di Salonika pada tahun 1881. Orang tuanya bernama Ali Riza seorang pegawai biasa di ¬salah satu kantor pemerintah di kota itu, sedangkan ibunya bernama Zubayde, seorang wanita yang amat dalam perasaan keagamaannya.
Pada mulanya Mustafa, atas desakan ibunya dimasukkan di Madrasah, tetapi karena tidak merasa senang belajar di sana, ia selalu melawan guru. Ia kemudian dimasukkan orang tuanya ke sekolah dasar modern di Salonika. Dalam usia empat belas tahun ia tamat belajar disekolah ini dan meneruskan pelajaran pada sekolah latihan militer di kota Monastir dan pada 13 Maret 1899 ia masuk ke sekolah ilmu militer di Istambul sebagai kadet pasukan infanteri. Tahun 1902 ia ditunjuk menjadi salah satu staf pengajar dan pada bulan Januari 1905 ia lulus dengan pangkat kapten.
Semasih belajar, Mustafa Kemal sudah mulai kenal dengan politik melalui seorang temannya bernama Ali Fethi. Atas dorongan sahabatnya ini beliau memperkuat dan memperdalam pengetahuan tentang bahasa Perancis, sehingga ia dapat membaca kerangka filosof-filosof Perancis seperti Roussean, Voltaire, Agusti Conte, Montesquien, dll. Di samping itu sejarah dan sastra juga menarik perhatiannya.
Masa studi Mustafa Kemal di Istambul adalah masa meluasnya tantangan terhadap kekuasaan absolut Sultan Abdul Hamid dan masa pembentukan perkumpulan-perkumpulan rahasia bukan di kalangan politisi saja, tetapi juga di kalangan pemuda di sekolah-sekolah militer. Mustafa dan teman-temannya pernah membentuk suatu komite rahasia dan menerbitkan surat kabar tulisan tangan yang mendukung kritik terhadap pemerintahan Sulthan. Sesudah selesai studi, beliau tidak meninggalkan kegiatan politik sehingga beliau akhirnya bersama dengan beberapa teman ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara untuk beberapa bulan. Kemudian mereka dibebaskan, tetapi diasingkan ke luar Istambul. Beliau sendiri dan bersama seorang sahabatnya Ali Puad diasingkan ke Suria.
Di Damsyik ia juga tidak melepaskan diri dari kegiatan politik, dan selalu mengadakan perjumpaan dengan pemuka-pemuka yang dibuang di kota ini. Di tahun 1906 mereka membentuk perkumpulan Vatan (tanah air). Mustafa Kemal dalam kedudukannya sebagai perwira yang dapat berkunjung ke kota-kota lain, memberi bantuan dalam membentuk cabang-cabang di Yaffa, Yerusalem, dan Beirut. Kemudian dia melihat bahwa di daerah ini revolusi Turki tidak akan bias muncul, karena penduduknya berbangsa Arab dan juga karena terletak agak jauh dari Istambul tempat yang strategis ialah Salonika. Cuti sakit yang diperolehnya, ia pakai untuk berkunjung ke kota tempat ia lahir itu. Di sana ia berhasil membentuk cabang dari perkumpulan yang didirikan di Damsyik. Namanya di robah menjadi vatar Ve Hurriyet (tanah air kemerdekaan)
Di tahun 1907 ia dipindahkan ke Salonika untuk bekerja di satf umum. Dalam pada itu perkumpulan persatuan dan kemajuan telah dibentuk dan berpusat di kota ini. Perkumpulan baru itu lebih besar pengaruhnya dari perkumpulan Vatar ve Hurriyet. Mustafa Kemal melihat tidak ada jalan lain baginya kecuali turut menggabungkan diri dalam gerakan persatuan dan kemajuan. Dalam Revolusi 1908 ia tidak mempunyai peranan, karena tidak dapat menandingi pemimpin-pemimpin senior seperti Enver, Talat, Jemal dan lain-lain.
Di Konferensi perkumpulan persatuan dan kemajuan yang diadakan di Salomika, Mustafa Kemal mengeluarkan pendapatnya tentang partai dan tentara, yang keduanya telah bergabung menjadi satu dalam perkumpulan tersebut. Keadaan seperti ini, menurut Mustafa Kemal ) tidak menguntungkan bagi perjuangan. Agar Negara dan konstitusi dapat dipertahankan, demikian ia menjelaskan, diperlukan tentara yang kuat disatu pihak dan partai yang kuat dipihak lain. Perwira yang harus tunduk kepada kedua kepala akan menjadi prajurit yang tidak baik dan sekaligus juga politikus yang tidak baik. Ia akan mengabaikan kewajibannya untuk militernya dan mudahlah musuh mengadakan gerakan perlawanan, seperti yang diadakan oleh Sulthan Abdul Hamid. Dalam pada itu hubungannya dengan rakyat terputus dan terjadilah kekacauan politik dan selanjutnya timbullah perasaan tidak senang dikalangan rakyat. Perwira disuruh memilih, tinggal dalam partai dan keluar dari tentara, atau tinggal dalam tentara dan keluar dari partai. Selanjutnya harus dikeluarkan Undang-Undang yang melarang perwira yang menjadi anggota Partai. Pendapatnya ini kurang mendapat sambutan dari konferensi.
Ia dengan temannya Ali Fethi tidak setuju dengan politik Enver, Talat dan Jemal dan tidak segan mengeluarkan kritik terhadap ketiga pemimpin itu. Akhirnya di tahun 1913 Fethi dibuang ke Sofia sebagai Duta dan Mustafa Kemal ikut sebagai Attase Militer. Disinilah Mustafa Kemal berkenalan langsung dengan peradaban Barat yang amat menarik perhatiannya, terutama pemerintahan parlement. Setelah perang dunia I pecah ia dipanggil kembali untuk menjadi panglima Divisi 19.
Sehabis perang dunia I ia diangkat menjadi panglima dari semua pasukan yang ada di Turki Selatan. Izmir telah jatuh dan Sanyrna telah diduduki tentara sekutu, dan kewajiban Mustafa Kemal kembali membebaskan daerah itu dari kekuasaan asing dengan mendapat sokongan dari rakyat yang telah mulai membentuk gerakan-gerakan membela tanah air, ia akhirnya dapat memukul musuh mundur dan menyelamatkan daerah Turki dari penjajahan asing.
Dengan teman-temannya dari pimpinan nasionalis lain Ali Paud dan Refat, ia dalam itu mulai menantang pemerintah yang datang dari Sultan Istambul, karena perintah itu banyak bertentangan dengan kepentingan nasional Turki. Sulthan di Istambul telah berada di bawah kekuasaan sekutu dan harus menyesuaikan diri dengan kehendak mereka.
Mustafa Kemal melihat perlunya diadakan pemerintahan tandingan di Anatolia. Segera ia dengan rekan-rekannya tersebut di atas mengeluarkan maklumat yang berisi pernyataan-pernyataan berikut:
1. Kemerdekaan tanah air sedang dalam keadaan bahaya
2. Pemerintah di ibu kota terletak di bawah kekuasaan sekutu dan oleh karena itu tidak dapat menjalankan tugas.
3. Rakyat Turki harus berusaha sendiri untuk membebaskan tanah air dari kekuasaan asing.
4. Gerakan – gerakan pembela tanah air yang telah ada harus dikoordinir oleh suatu panitia nasional pusat.
5. Untuk itu perlu diadakan kongres.

Atas usaha Mustafa Kemal dan teman-temannya dapat dibentuk Majelis Nasional Agung di tahun 1920. dalam siding di Ankara, yang kemudian menjadi ibu kota Republik Turki, ia dipilih sebagai ketua. Dalam sidang itu diambil antara lain keputusan-keputusan berikut:
1. Kekuasaan tertinggi terletak ditangan rakyat Turki
2. Majelis Nasional Agung merupakan Perwakilan Rakyat tertinggi
3. Majelis Nasional Agung bertugas sebagai badan legislative dan badan eksekutif
4. Majelis Negara yang anggotanya dipilih dari majelis Nasional Agung akan menjalankan tugas pemerintah
5. Ketua Majelis Nasional Agung merangkap sebatas Ketua Majlis Negara

Demikianlah, Mustafa Kemal dan teman-temannya dari golongan nasionalis bergerak dan dengan perlahan-lahan dapat menguasai situasi sehingga akhirnya sekutu terpaksa mengakui sebagai penguasa defacto dan dejure di Turki. Pada tanggal 23 Juli 1923 ditandatangani perjanjian lausanite dan pemerintahan Mustafa Kemal mendapat pengakuan internasional.
Jadi, Mustafa Kemal adalah seorang yang nasionalis karena lingkungan tempat belajar /studi beliau mulai mengenal peradaban-peradaban barat yang menarik perhatiannya kemudian karena dukungannya sahabatnya Ali fethi beliau mulai mengenal politik, karena beliau seorang yang nasionalis di Turki beliau berkeinginan untuk mengadakan perubahan-perubahan atau dalam bentuk Westernisasi sekularisasi di Turki dengan paham atau ide nasionalisme yang dianutnya. Beliau meninggal dunia di tahun 1938. tapi pembahasan kali ini belum selesai ada banyak hal yang dilakukan oleh Mustafa Kemal selama ia menjadi kepala pemerintahan di Turki. Pada pembahasan selanjutnya akan diselesaikan gerakan-gerakan pembaharuan yang dilakukannya di Negara Turki.

b. Gerakan Sekulerisme di Turki
Dalam “sejarah dan kebudayaan Islam imperium Turki Usmani”, sekuler diartikan sebagai berikut, bahwa tidak ada campur tangan agama atau mazhab agama seseorang dalam bentuk apapun atau agama (Mazhab agama) seseorang itu tidak boleh menjadi perintang untuk memperoleh hak kemanusiaannya.
Sedangkan sekularisasi menurut Muhammad Arkoun adalah sikap spirit dan merupakan kompetisi untuk menguasai kebenaran atau mencapai kebenaran. Menurut beliau adalah sikap terhadap pengetahuan yaitu sikap yang berupaya menjadi terbuka dan bebas sampai sejauh mungkin, atau sampai batas yang memungkinkannya tidak hanya syarat-syarat politis dan social, tetapi juga kemajuan metodelogi, pengetahuan dan teknik yang mendominasi dalam suatu masa dan tempat.
Akan tetapi menurut Ahmad Syalaby pengertian sekuler yang lebih populer berbeda dengan pengertian sekuler diatas, karena pengertian sekuler yang lebih populer itu hampir sama dengan pengertian atheis. Pengertian sekuler yang populerlah yang digalakkan di Turki pada masa Mustafa Kemal. Berikut ini akan kami kemukakan beberapa peristiwa perubahan pada beberapa bidang dan kemasyarakatan yang ditempuh oleh Mustafa Kemal Ataturk (Bapak Turki) dalam sejarah Turki sesuai dengan program kelompok persekutuan dan kemajuan (Al-Ijtihad wa at Faraqqi) yang telah mewarnai lembaran baru sejarah Turki. Perubahan-perubahan tersebut antara lain :
a. Pada bulan Maret 1924 Majelis Kebangsaan mengadakan sidang. Hasil sidang tersebut menetapkan bahwa jabatan khalifah dan jabatan Menteri Syari’at dan waqaf dihapuskan. Langkah berikutnya, demi untuk menyempurnakan ide tentang Turki modern, Mustafa Kemal menghapuskan seluruh institusi keagamaan yang ada dalam pemerintahan. Dia mengumumkan penghapusan mahkamah syariyyah dan menggantikannya dengan mahkamah sipil ala Barat. Lembaga-lembaga pendidikan dan sekolah-sekolah agam dihapuskan, selanjutnya seluruh lembaga pendidikan digabungkan di bawah satu naungan Deparetemen Pendidikan.
b. Kebijaksanaan berikutnya Al-Ghazali menghapuskan artikel dalam UUD yang berbunyi bahwa “agama Islam adalah agama Negara”. Selanjutnya dia menghapuskan syariat Islam dan sebagai gantinya Syariat Aiqat (Hukum Adat) diberlakukan akan tetapi syariat Atiqat juga kemudian diganti lagi dengan hukum positif model Swiss dan hukum pidana ala Itali. Hari libur resmi mingguan dirubah dari hari Jum’at menjadi hari minggu, di samping mengganti kalender Hijaiyyah dengan kalender Miladi. Hukum waris pun tidak luput dari perubahan-perubahannya. Bagian laki-laki dan perempuan disamakan dan yang menjadi ahli waris adalah hanya keluarga mayat saja (anak istri) lain tidak. Pemerintahan Ataturk tidak henti-hentinya melakukan usaha-usaha perubahan demi terhapusnya unsure keagamaan dari pemerintahan atau paling tidak demi melepaskan pemerintahan dari sebagian besar unsure-unsur Islam. Jumlah Masjid dibatasi dan tidak dibenarkan luas halaman masjid lebih dari lima ratus meter. Kemudian para khatibnya pun yang diangkat oleh pemerintahan dikurangi hingga diseluruh wilayah Turki hanya tinggal tiga ratus saja dan mereka dalam menyampaikan masalah-masalah pertanian, perdagangan dan sebagainya. Yang sangat melukai perasaan umat Islam adalah tindakan menutup dua masjid raya yang ada di Istambul, yang pertama Mustafa Kemal hendak merubah masjid Abyah Sophia yang hendak dijadikan museum dan kedua menutup masjid raya Al faith yang hendak dijadikan gudang.
c. Kemudian Mustafa Kemal melarang poligami, sesuai dengan hokum model scoiss walaupun dalam prakteknya ada sedikit perubahan yaitu bagi mereka yang dianggap kaya dan mampu masih tetap diperbolehkan.
d. Dalam upaya menjauhkan diri dari Islam dan dalam rangka westernisasi pemerintah Turki tidak memperkenankan msyarakat umum memakai jilbab dan cadar kecuali para agamawan dan sebagai gantinya masyarakat memakai baju dan topi ala Barat. Kemudian pemerintah mengeluarkan Undang-Undang yang mewajibkan warga negara Turki memakai marga dibelakang namanya yang tidak dikenal dikalangan masyarakat Turki sebelumnya. Kemudian pemerintah melarang mengadakan kegiatan spiritual yang bisa dilakukan pengikut tarekat dan menutup tempat-tempat tersebut. Pemerintah dengan kejam menindak siapa saja yang coba-coba mengkritik kebijaksanaannya, dalam masalah-masalah agama. Para wanita Turki seperti prianya diperbolehkan bekerja. Huruf arab dihapus dan diganti dengan huruf latin. Demi terhapusnya huruf arab dari bumi Turki, secara langsung Ataturk pribadi menjadi pengajar huruf latin. Disetiap kota dan desa didirikan sekolah-sekolah untuk mengajarkan huruf latin ( yang telah diresmikan, menjadi huruf nasional). Kepada masyarakat tanpa mengenal usia. Kemudian di fakultas-fakultas pendidikan tradisional mata kuliah bahasa tersebut merupakan unsur terpenting untuk memahami kesusastraan Turki. Percetakan-percetakan dilarang menerbitkan buku-buku yang berbahasa Turki yang menggunakan huruf Arab.

Maka hasil buruk-baiknya gerakan itu sudah boleh dilihat dan bahkan sudah boleh diberi angka patennya :
1. Negeri dan rakyat Turki pada waktu ini (1971 M) boleh dikatakan suatu negara yang penduduknya masih beragama Islam, tetapi sudah terisolir begitu rupa dari dunia-dunia Islam yang lain. Kalau dulu di zaman khalifah dan syaikhul Islam, pengaruh Turki berkumandang ke seluruh pojok dunia maka sekarang hubungan itu sudah putus sama sekali.
Kalau dulu Turki dianggap “Imam dunia Islam” dalam soal-soal keagamaan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, tetapi sekarang turki sudah dilupakan oleh dunia Islam. Turki sekarang sudah dianggap oleh dunia Islam negeri yang penduduknya masih beragama Islam, tetapi tidak berpengaruh apa-apa lagi. Dalam dunia politik, Turki bukan lagi suatu imam politik dari negeri-negeri Islam Asia Afrika, tetapi Turki sudah menjadi makmum, pengekor dari roda politik dunia Barat, tidak bisa lagi dimasukkan ke dalam kategori negara-negara besar”.
2. Agama menjadi rusak atau menjadi hilang, akibat dari penukaran Qur’an suci dari bahasa Arab ke bahasa Turki, begitu juga penukaran upacara-upacara agama, seperti adzan, sembahyang, berdo’a dari bahasa Arab ke bahasa Turki maka semuanya jadi centang-prenang dan menjadi kacau. Apalagi bahasa Turki tidak mempunyai cukup istilah-istilah yang dapat menyerupai 100% apa yang terkandung di dalam bahasa Arab. Maka pengertian keagamaan pun jadi berubah. Dari corak yang dibawa Al-Qur’an suci ke corak nasionalis-Turki yang sempit.
3. Akibat daripada diperbolehkannya wanita Islam kawin dengan pemuda Nashara dan Yahudi, maka darahnya bangsa Turki sesudah Mustafa Kemal menjadi darah Fifty-Fifty, 50% darah islam dan 50% darah Nashara atau yahudi, kalau tidak akan dikatakan menjadi 75% darah Nashara dan darah Yahudi.

c. Gerakan Pembaruan Turki Mustafa Kemal Ataturk
Daripada lebel seorang inspirator berdirinya republik Turki, Mustafa Kemal Ataturk sebenarnya lebih dikenal sebagai tokoh penggerak berdirinya sebuah rezim republik sekuler Turki. Dari perjuangannya lah, negara Turki yang pernah menjadi jantung pemerintahan imperium terakhir ummat Islam ini mampu berdiri kokoh sebagai sebuah negara merdeka yang berdiri dan diakui kedaulatannya secara internasional setelah Perang Dunia I.
Meski demikian, keberhasilan mendirikan sebuah negara Turki yang merdeka tidak serta merta menjadikan negara bekas pemerintahan dinasti Islam ini berubah seratus persen menjadi sekuler. Lika-liku gerakan pembaruan (sekularisasi) Turki yang dilakoni oleh Mustafa Kemal terekam dalam tindakan rezim pemerintahannya yang diktator. Sehingga, proses perubahan Turki menjadi sebuah negara yang bercorak modern adalah suatu metamorphosis yang sangat berbeda dari corak tradisi dan nilai-nilai budaya masyarakat Turki yang hampir seluruhnya Islam.
Gerakan pembaruan Turki Mustafa Kemal Ataturk dimulai dengan penghapusan Kesultanan Usmani pada tahun 1923 dan penghapusan khilafah pada tahun 1924. Lembaga wakaf dihapuskan dan dikuasakan kepada kantor urusan agama. Pada tahun 1925 beberapa thariqat sufi dinyatakan sebagai organisasi terlarang dan dihancurkan. Pada tahun 1927 pemakaian tarbus dilarang. Pada tahun 1928 diberlakukan tulisan latin menggantikan tulisan Arab, dan dimulai upaya memurnikan bahasa Turki dari muatan bahasa Arab dan Persi. Pada tahun 1935 seluruh warga Turki diharuskan menggunakan nama kecil sebagaimana berlaku pada pola nama Barat.
Sedangkan menurut Ajid Thohir, gerakan pembaruan Turki Mustafa Kemal tergambar dalam ideologi kemalisme yang mencakup prinsip-prinsip : republikanisme, nasionalisme, populisme, etatisme, sekularisme, dan revolusionisme. Dalam lapangan agama, Mustafa Kemal membuat sejumlah kebijakan, seperti pada tahun 1928, ia memperkenalkan bangku gereja serta jam kamar ke dalam mesjid. Orang shalat dengan menggunakan sepatunya, menggunakan bahasa Turki dalam sholatnya. Dan untuk membuat sholat di masjid itu indah, mudah untuk mendapat inspirasi dan memiliki nilai spiritual, maka mesjid perlu melatih para musikus. Kebutuhan ini penting bagi kaum modern dengan meletakkan alat musik barat ke dalam mesjid. Sedangkan beberapa kebijakan yang dibuat dalam undang-undang pada era rezim Mustafa Kemal adalah :
1. Undang-undang tentang unifikasi dan sekularisasi pendidikan, tanggal 3 Maret 1924;
2. Undang-undang tentang kopiyah, tanggal 1925;
3. Undang-undang tentang pemberhentian petugas jemaah dan makam, penghapusan lembaga pemakaman, tanggal 30 November 1925;
4. Peraturan sipil tentang perkawinan, tanggal 17 Februari 1926;
5. Undang-undang penggunaan huruf latin untuk abjad Turki dan penghapusan tulisan Arab, tanggal 1 November 1928; dan
6. Undang-undang tentang larangan menggunakan pakaian asli, tanggal 1934.

Gerakan sekularisasi Turki oleh rezim Mustafa Kemal berakhir seiring dengan wafatnya Mustafa Kemal pada tahun 1938. Sungguhpun demikian, sepeninggal Mustafa Kemal Ataturk, posisi presiden Turki digantikan oleh Ismet Inonu, seorang kolega yang sangat setia kepadanya. Dengan demikian, proses sekukarisasi terus berjalan di Turki. Hanya saja, pergantian tampuk pimpinan dalam rezim pemerintahan ini memberikan peluang bagi konsepsi sistem politik baru bagi negara Turki. Konsepsi politik baru ini terjadi setelah Perang Dunia II, khususnya pada tahun 1946, yang atas campur tangan pemerintah Amerika Serikat ketika itu yang berusaha mengurangi pengaruh sistem paternalistik dan lebih cenderung menginginkan sistem multi partai. Kondisi ini membuka jalan bagi terbentuknya partai Demokrat (Democrat Party) di Republik Turki.
Dalam sistem politik multi partai inilah, akhirnya pengaruh Partai Republik yang pernah dipimpin oleh Mustafa Kemal, cenderung berkurang. Kecenderungan apresiasi masyarakat Turki terhadap Partai Demokrat lebih didasarkan oleh sikap politik partai ini yang mengusung opini tentang orientasi keagamaan baru yang berbeda daripada orientasi keagamaan di masa rezim Mustafa Kemal bersama Partai Republik-nya.





Kesimpulan
Dari isi makalah di atas dapat disimpulkan bahwa Mustafa Kemal At-Tatur adalah pahlawan yang menyelamatkan Kerajaan Turki dari penjajahanan yang disebabkan oleh Eropa. Dan merupakan pembawa kerajaan Turki yang modern, berbagai upaya ia telah lakukan untuk mengubah kerajaan Turki Usmani menjadi kerajaan yang sekuler. Diamna ajaran-ajaran/paham-paham yang bersifat ortodiks kuno. Semuanya itu dirubah, paham ajaran Turki berubah secara dramatis, sehingga kerajaan Turki menjadi kerajaan yang sekuler, yang mana antara hubungan urusan negara dan agama dipisahkan. Urusan agama tidak boleh bercampur dengan urusan agama, begitupun sebaliknya. Agama tidak dipercampurkan dengan urusan negara.
Meskipun banyak yang menentang atas urusannya, namun Mustafa Kemal mampu mematahkan tantangan-tantangan tersebut. Atas dasar inilah sebenarnya Mustafa Kamal menjadi pemimpin yang termasyhur, kepemimpinan yang ia jalankan mengubah berbagai paham yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Seperti : azan diganti dengan bahasa Turki, Poligami dihapuskan. Kesemuanya ini menjadikan kerajaan Turki sebagai kerajaan yang sekuler. Mustafa Kemal beranggapan bahwa kerajaan Turki itu takkan pernah maju selama masih menganut paham tradisional. Atas jasa-jasa yang pernah ia lakukan di Kerajaan Turki maka ia mendapatkan gelar Attaturk, maka jadilah panggilan Mustafa Kemal Ataturk.
Sebagai penutup dari makalah ini, penulis cukup memberikan satu kesimpulan bahwa opini masyarakat Turki hingga saat ini masih terpecah dalam penilaian terhadap Mustafa Kemal Ataturk. Di satu sisi, ia sebenarnya dihormati sebagai penyelamat bangsa dari kekuasaan penjajahan, dan sekaligus dihormati karena jasanya dalam mengupayakan berdirinya negara modern Turki; dan di sisi lainnya, ia juga dikecam sebagai pengkhianat yang bertanggung jawab atas hilangnya kekhalifahan Islam. Kontradiksi ini menurut penulis tidak dapat dielakkan dalam porsi sejarah negara Turki. Dan hal ini adalah bagian yang integral dalam sejarah panjang berdirinya negara Turki.

MUSTAFA KEMAL ATTATURK
DAN SEKULARISME

Disusun oleh :
FISKA : (0829021)
HIDAYAT : (0829006)

DOSEN PEMBIMBING
MUHTAROM, S.Pd.I



Abbas, Siradjudin, 1983, 40 Masalah Agama, Jakarta : Pustaka Tarbiya
Arkoun, Mohamed, 2003, Islam Agama Sekuler, Yogyakarta : Belukar
http: // Muhamamd Zulifah, Multiply. Com/Journal/item/22, 19 Nopember 2009
Nasution, Harun, 1996, Pembaharuan dalam Islam : Sejarah Pemikiran dan Gerakan, Jakarta “ NV. Bulan Bintang

Syalabi, Ahmad, 1998. Sejarah dan Kebudayaan Islam Imperium Turki Usmani, Jakarta : Kalam Mulia

/////////////////////////////////////////////

TUGAS MAHASISWA (KELOMPOK)
Setiap Kelompok Harus:
1. BERIKAN KOMENTAR SEPUTAR MAKALAH DIATAS ( ISI, CARA PENULISAN /METHODOLOGI DAN ketepatan analisis)
2. BERIKAN 2 PERTANYAAN

TULIS DI KERTAS FOLIO (1LEMBAR)

MASING-MASING KELOMPOK MENGIRIMKANYA/menuliskanya :
1. DIBAWAH MAKALAH DIATAS (DALAM KOLOM KOMENTAR )
2. DIKIRIM MELALUI EMAIL KE : muhtarom84@yahoo.com

..... tugas ini sudah dikirim ke email dan posting komentar di blog ini mulai hari ini sampai Senin pukul 08.00

8 komentar:

Unknown on 21 November 2009 pukul 01.11 mengatakan...

Kelompok :
1. Hetra Sastra
2. Yuli Harmita

Isi makalah ini,menurut kami sangat singkat, terlalu sedikit penjelasan. cara penulisannya, masih banyak terdapat kesalahan dalam hal huruf, dan kata-kata asing tidak diketik miring. Juga dalam makalah ini, satu pun tidak kami temukan catatan kaki ataupun kutipan. Dan referensinya juga masih kurang.

Pertanyaan :
1. Coba anda jelaskan, apa maksud, tujuan dan latar belakang Mustafa Kemal Attaturk dan rekan-rekannya mengeluarkan maklumat yang berisi 5 maklumat??

2. Coba anda jelaskan, apa maksud dari prinsip republikanisme, nasionalisme, populisme, etatisme, sekularisme, dan revolusionisme??? Apa hubungannya dengan sekularisme yang diusung Mustafa Kemal Attaturk???

Anonim mengatakan...

Kelompok 1
Elvarina (08 29 004)
Acep Gunawan (08 29 015)

Komentar
1.Isi
Mengenai isi makalah menurut kami sudah cukup bagus karena telah sesuai dengan judul yang diperintahkan yaitu "Mustafa Kemal At-Taturk & Sekulersime", akan tetapi mengenai isi, kami kurang jelas darimana sumbernya, walaupun terdapat daftar pustaka di dalam makalah ini namun tidak dicantumkan footnote atau intratec untuk dapat mengetahui kejujuran isi makalah.
2.Cara Penulisan
Menurut kami sudah cukup bagus, akan tetapi pada penulisan bahasa Asing perlu diperhatikan lagi, karena pada dasarnya setiap bahasa Asing itu,seperti "vatar Ve Hurriyet", "defacto" dan "dejure" dicetak miring/dimiringkan. Dan pada daftar pustaka menulisnya dahulukan sumbernya dari buku setelah itu baru dari internet karena pada makalah anda tidak demikian.
3.Ketepatan Analisis
Mengenai ketepatan analisis menurut kami, mungkin sudah cukup bagus tetapi kami kurang mengerti, karena di dalam makalah anda tidak dicantumkan footnotenya, sehingga kami tidak mengetahui mana analisis anda dan mana kutipan dari buku.

Pertanyaan
1.Tolong berikan alasan anda, mengapa Hasil sidang pada bulan Maret 1924 menetapkan bahwa jabatan khalifah dan jabatan Menteri Syari’at dan waqaf dihapuskan? Jelaskan!
2.Tolong anda jelaskan manurut bahasa anda sendiri, mengapa dilarang percetakan-percetakan yang menerbitkan buku-buku yang berbahasa Turki yang menggunakan huruf Arab?

Anonim mengatakan...

Kelompok II
Khusnul Kholiq (08 29 025)
Deta Kartita (08 29 003)

Komentar
1. Isi,
Menurut kami cukup bagus dan sudah sesuai dengan pembahasan, akan tetapi di makalah anda kami menemukan banyak sekali istilah-istilah yang kurang dijelaskan maksudnya dan hanya poin-poinnya saja, sehingga agak kurang dapat kami mengerti.
2. Penulisan,
Sudah bagus, akan tetapi di makalah anda kami masih banyak menemukan kata-kata yang seharusnya dicetak miring atau digaris bawahi tetapi di makalah anda tidak. Seperti, vatar Ve Hurriyet dan "perkumpulan persatuan dan kemajuan".
3. Analisis,
Dalam makalah ini menurut kami masih sama seperti makalah-makalah sebelumnya, masih kering analisis dari pemakalah karena setelah kami baca sebagian besar dari makalah ini masih mengutip dari buku sedangkan analisis pemakalah sendiri masih belum ada.

Pertanyaan
1. Masa studi Mustafa Kemal di Istambul adalah masa meluasnya tantangan terhadap kekuasaan absolut Sultan Abdul Hamid dan masa pembentukan perkumpulan-perkumpulan rahasia bukan di kalangan politisi saja, tetapi juga di kalangan pemuda di sekolah-sekolah militer. Sebutkan perkumpulan-perkumpulan apa saja yang dimaksud diatas! Dan jelaskan maksudnya.
2. Menurut Ajid Thohir, gerakan pembaruan Turki Mustafa Kemal tergambar dalam ideologi kemalisme yang mencakup prinsip-prinsip : republikanisme, nasionalisme, populisme, etatisme, sekularisme, dan revolusionisme. Jelaskan maksud dari prinsip-prinsip tersebut? Dan jelaskan apa saja isi dari undang-undang tentang unifikasi dan sekularisasi pendidikan, tanggal 3 Maret 1924.

Anonim mengatakan...

kelompok VII
Isma sari (0829007)
Ikbal (0829 )
1.setelah kami membaca makalah ini, dilihat dari sistem penulisannya kalau dari EYDnya sudah cukup, akan tetapi catatan kaki, huruf miringnya masih memerlukan perhatian bagi pemaklah supaya pembaca mudah dalam memahaminya
2.isi dari makalah ini sudah berhubungan dengan judul yang telah ditetapkan
3.akan tetapi analisis pemakalah yang masih belum kami temukan secara jelas, karena tidak adanya catatan kaki yang jelas tadi, jadi kami sedikit susah membedakan mana analisis, mana kutipan dari buku
pertanyaan:
1.apa yang memotivasi Mustafa Kemal seehingga Ia yang menyelamatkan kerajaan Usmani dari kehancuran total yang disebabkan penjajahan Eropa. coba pemakalah jelaskan?
2.Kebijaksanaan berikutnya Al-Ghazali menghapuskan artikel dalam UUD yang berbunyi bahwa “agama Islam adalah agama Negara”. Selanjutnya dia menghapuskan syariat Islam dan sebagai gantinya Syariat Aiqat (Hukum Adat) diberlakukan akan tetapi syariat Atiqat juga kemudian diganti lagi dengan hukum positif model Swiss dan hukum pidana ala Itali. Hari libur resmi mingguan dirubah dari.Apa yang melandasi Al-Ghazali sehingga Ia mengatakan hal ini, coba pemakalah jelaskan?

Anonim mengatakan...

Lelompok 3 : 1. Dwi Santoso
2. Dwi Susilawati
Komentar Kami :
- Isi makalah pada bahasan yang anda buat telah mendetail, padat dan jelas.
- Penulasan kata maupun kalimat pada setiap pokok bahasan mudah dibaca hanya saja perlu sedikit anda perbaiki pada kesalahan penulisan kata.
- Ketepatan analisis dari setiap pokok bahasan telah mengacu pada judul bahasan. Analisis yang anda buat mudah dipahami, singkat dan jelas.

Pertanyaan :
1. Berikan argumen anda tentang fungsi badan legislatif dan badan eksekutif dalam Majelis Nasional Agung?
2. Sehabis perang dunia 1, Mustafa Kemal diangkat menjadi Panglima dari semua pasukan yang ada di Turki Selatan, hingga pada akhirnya ia dapat memukul musuh mundur dan menyelamatkan daerah Turki dari penjajahan Asing.
Strategi apasajakah yang digunakan Mustafa Kemal dalam menyelamatkan daerah Turki dari penjajahan Asing?

Unknown on 22 November 2009 pukul 21.11 mengatakan...

Komentar kelompok IV:
menurut kami, dari segi penulisan sudah cukup baik tapi masih ada beberapa kata yang kurang-kurang huruf, misalnya modernisasai semestinya modernisasi yang lebih parahnya nama dari Mustafa Kemal Ataturk semestinya At-Taturk sedangkan isinya sudah cukup lengkap dan teratur seperti diurutkan dari biografi sampai pembaharuannya, kalau analisis kami agak kurang memahami, seperti pada kalimat ini
"Ia dengan temannya Ali Fethi tidak setuju dengan politik Enver, Talat dan Jemal dan tidak segan mengeluarkan kritik terhadap ketiga pemimpin itu." coba Anda tambahkan lagi analisisnya.

PERTANYAAN:
1. apakah yang melatarbelakangi Al-Ghazali menghapuskan syariat Islam menjadi syariat aiqat (hukum adat)kemudian diganti lagi dengan hukum positif model Swiss dan hukum pidana ala Itali? jelaskan!
2. apa usaha Mustafa Kemal dan teman-temannya dari golongan nasionalis yang bergerak dan perlahan-lahan dapat menguasai situasi sehingga akhirnya sekutu terpaksa mengakui sebagai penguasa defacto dan dejure di Turki? jelaskan!

KELOMPOK IV:
1. FRANCISCA DWIKA (0829005)
2. MEILANDA SARI (0829010)

Anonim mengatakan...

klp;11
ahmad.jauhari
wity handayani
menurut kami isi makalah ini sudah sangat tepat tapi analisis anda kurang tepat tentangt turki
1.setelah mustafa kemalwafat siapa yang menggantikan dan apakah sekularisme yang dijalankan masih berjaya seperti ia ketika masih hidup ?
2.apakah gerakan sekularisme yang dilakukan mustafa kemal merupakan inspirasi dari pemikirannya yang ia dapatkan jelaskan?

Anonim mengatakan...

M.Awang (0829009)
Amrullah
Awaluddin
M.Adli

Menurut analisa kamiisidimakalah anda sudah cukup lengkap dan mendetail
Sedangkan menurutkami dari segi penulisan dan kata-katanya sudah lumayan bagus, cuma ada sedikit kekurangan
Pertanyaan
1. Apakah anda setuju dengan pemahan sekulerisme yang di usung oleh Mustafa Kemal ?
2. Kenapa Mustafa Kemal harus mengusung paham Sekulerisme untuk memajukan dunia Islam pada masa itu,kenapa tidak mengusung nama gerakan lainnya selain Sekulerisme ?

Posting Komentar

MOHON TINGGALKAN KOMENTAR, PERTANYAAN DAN SARAN

 

Translate

Total Tayangan Halaman

Islamic Education Copyright © 2009 Community is Designed by Bie